
News, Article, and Solution in Cybersecurity Realms.

Jangan Lewatkan Untuk Ikut Berkontribusi dalam Penguatan Ekosistem Digital Indonesia di ITSEC: Cyber

JANGAN LEWATKAN UNTUK IKUT BERKONTRIBUSI DALAM PENGUATAN EKOSISTEM DIGITAL INDONESIA DI ITSEC: CYBERSECURITY SUMMIT 2025! Dunia digital memang dunia yang selalu membuat kita semakin terhubung, tapi juga penuh tantangan. Bayangkan saja, berdasarkan data yang diperoleh dari BSSN, ada lebih dari 330 juta anomali trafik siber yang terjadi di Indonesia sepanjang tahun 2024! Ancaman ini nyata dan bisa berdampak pada pencurian data sensitif hingga rusaknya reputasi organisasi. Melihat hal tersebut, ITSEC Asia [https://itsec.asia/] mempersembahkan ITSEC: Cybersecurity Summit 2025 [https://itsecsummit.events/], sebuah forum keamanan siber infrastruktur kritikal terbesar se-Asia Tenggara yang akan digelar pada 26-28 Agustus 2025 di The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place guna meningkatkan tingkat kesadaran masyarakat akan maraknya ancaman siber. Acara ini merupakan wadah untuk berbagi wawasan, menjajaki solusi teknologi terbaru, serta membangun koneksi dengan para profesional di bidang keamanan siber. Presiden Direktur ITSEC Asia, Patrick Rudolf Dannacher, menyampaikan bahwa forum ini bertujuan untuk mendorong kolaborasi dalam upaya memperkuat ketahanan digital di Indonesia. Berikut adalah 5 hal yang akan kamu dapat dari ITSEC: Cybersecurity Summit 2025! 1. BELAJAR LANGSUNG DARI PAKAR SIBER GLOBAL ITSEC Cybersecurity



Recent Highlights

Jangan Lewatkan Untuk Ikut Berkontribusi dalam Penguatan Ekosistem Digital Indonesia di ITSEC: Cyber

JANGAN LEWATKAN UNTUK IKUT BERKONTRIBUSI DALAM PENGUATAN EKOSISTEM DIGITAL INDONESIA DI ITSEC: CYBERSECURITY SUMMIT 2025! Dunia digital memang dunia yang selalu membuat kita semakin terhubung, tapi juga penuh tantangan. Bayangkan saja, berdasarkan data yang diperoleh dari BSSN, ada lebih dari 330 juta anomali trafik siber yang terjadi di Indonesia sepanjang tahun 2024! Ancaman ini nyata dan bisa berdampak pada pencurian data sensitif hingga rusaknya reputasi organisasi. Melihat hal tersebut, ITSEC Asia [https://itsec.asia/] mempersembahkan ITSEC: Cybersecurity Summit 2025 [https://itsecsummit.events/], sebuah forum keamanan siber infrastruktur kritikal terbesar se-Asia Tenggara yang akan digelar pada 26-28 Agustus 2025 di The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place guna meningkatkan tingkat kesadaran masyarakat akan maraknya ancaman siber. Acara ini merupakan wadah untuk berbagi wawasan, menjajaki solusi teknologi terbaru, serta membangun koneksi dengan para profesional di bidang keamanan siber. Presiden Direktur ITSEC Asia, Patrick Rudolf Dannacher, menyampaikan bahwa forum ini bertujuan untuk mendorong kolaborasi dalam upaya memperkuat ketahanan digital di Indonesia. Berikut adalah 5 hal yang akan kamu dapat dari ITSEC: Cybersecurity Summit 2025! 1. BELAJAR LANGSUNG DARI PAKAR SIBER GLOBAL ITSEC Cybersecurity
.png)
OT Cybersecurity Incident Response: Peran dan Tanggung Jawab ICS4ICS

Seiring dengan terus berkembangnya transformasi digital di sektor industri, sistem Operational Technology (OT)—yang mengontrol dan memantau proses fisik penting—menjadi semakin rentan terhadap ancaman siber. Berbeda dengan sistem IT, lingkungan OT sering kali belum memiliki kontrol keamanan siber yang matang, menjadikannya target empuk bagi penyerang. Serangan yang berhasil dapat menyebabkan kerusakan fisik, risiko keselamatan, gangguan operasional, hingga kerugian finansial yang signifikan. Dalam konteks berisiko tinggi ini, rencana respons insiden yang terstruktur dan berbasis peran sangatlah penting. Whitepaper ini memperkenalkan model respons insiden siber OT yang komprehensif dan mengintegrasikan standar global seperti ISA/IEC 62443, NIST SP 800-82r3, NIST SP 800-61r2, dan ISO/IEC 27001. Model ini dijalankan melalui FEMA Incident Command System (ICS) serta penyesuaian industri dari inisiatif ICS4ICS. Kerangka ini menekankan pentingnya pembagian peran yang jelas antara tim korporat dan tim di lapangan—seperti Incident Commander, Safety Officer, dan Operations Section Chief—dan menyelaraskan tindakan melalui siklus perencanaan "Planning P" agar respons berjalan terkoordinasi, aman, dan tepat waktu. Sebuah studi kasus tentang serangan ransomware di pembangkit listrik tenaga gas menunjukkan efektivitas pendekatan ini, dengan hasil tanpa

Post-Quantum Cryptography Readiness with ITSEC

Selama beberapa dekade, public-key cryptography telah menjadi tulang punggung dalam melindungi informasi sensitif, mulai dari transaksi keuangan, data pribadi, komunikasi korporat, hingga rahasia negara. Saat Anda login ke aplikasi perbankan yang aman, belanja online, atau mengakses situs terenkripsi seperti HTTPS, public key infrastructure (PKI) bekerja di balik layar untuk menjaga data Anda dari kejahatan siber. Namun, kemunculan quantum computing menghadirkan tantangan baru yang bersifat transformatif dan berpotensi mengganggu fondasi kepercayaan digital ini. THE QUANTUM REVOLUTION Quantum computers mampu melakukan komputasi kompleks dengan kecepatan jauh melampaui superkomputer paling canggih saat ini. Meski teknologi ini menjanjikan terobosan besar di bidang penemuan obat, layanan kesehatan, material science, dan artificial intelligence (AI), kemampuannya juga menimbulkan ancaman serius bagi sistem kriptografi yang digunakan saat ini. Dengan kekuatannya, quantum computers berpotensi meretas sistem public-key cryptography yang banyak digunakan saat ini seperti RSA dan ECC. Ini berarti, berbagai infrastruktur penting, seperti jaringan energi, sistem keuangan, dan jaringan komunikasi pemerintah, dapat terekspos dan disusupi. Jika sistem public-key cryptography berhasil ditembus, maka digital signature dan digital certificate bisa dipalsukan, meruntuhkan kepercayaan pada layanan perbankan,